Blogger Templates

Translate

Lirik Lagu


Aku suka mendengarkan lagu. Sangat suka. Mulai dari country sampai dubstep yang sesungguhnya hanya kumpulan suara tanpa lirik, aku suka semua.
Dari dulu kelas 7, kebanyakan teman suka lagu barat, sampai... Kelas 9.
Astaga, fans boysband dan girlband Korea menjamur di mana - mana. Di kelasku, kira - kira 85% perempuannya penggemar boyband maupun girlband Korea. Dan setiap hari, aku harus mendengarkan tentang fakta fakta artis Korea tersebut, dari nama couple sampai lagu. Sehingga, pada suatu hari terjadi percakapan seperti ini:

x : Eh, ada pairing baru lho, Changtoria.
me : ......lho, bukannya Kuntoria?
x : Kintan kok tau?
me : Di kelas terlalu banyak mendengarkan gosip artis Korea.
x : Sabar ya, nak. (ngomong ke y) Kintan kasian ya.

Ya sebegitu kasiannya. Kalau mau ngomong soal lagu baru, harus ke kelas yang jauh dulu, yang anak - anaknya ngerti perkembangan lagu mainstream jaman sekarang.
Lanjut, aku bicara soal musik di sini, karena musik sekarang bagaikan pengganti kata - kata. Temen - temen kelasku yang perempuan, kalau galau, dikit - dikit nyanyi, terus ngeluh betapa galaunya dia, lalu nyanyi lagi, lalu ngeluh lagi. Dan ngeluhnya semacam "TAPI AKU SUSAH MOVE ON!" atau "TAPI AKU MASIH SAYANG DIA!" atau "INI SALAHKU!" dan sebagainya. Aku hanya berusaha menghibur dan terkadang memberi cibiran. Seperti kejadian waktu:

me : (masuk kelas) Lah, A, kamu kenapa nangis?
temen - temen : modar we A, Kintan nek ngasih saran buat hubungan langsung nusuk hati.
me : ...........................

Oke, out of topic. Tapi serius soal musik sebagai pengganti kata - kata. Lirik lagu sekarang mudah disesuaikan dengan banyak keadaan. Aku sendiri, lebih suka mengekspresikan diri lewat lirik lagu. Jadi kalau aku ngetweet atau nulis lirik lagu, berarti aku sedang merasakan apa yang aku tulis. Tapi bukan berarti kalau aku dengerin 22-nya Taylor Swift, aku merasa aku sudah tua dan berumur 22, bukan.
Kadang kalau dunia terasa berlebihan, aku hanya akan mendengarkan lagu. Entah mau sedih, senang, bahagia, kecewa. Jarang sekali ada lagu sedih dalam playlistku, buat apa, menambah pedih #halah
Akhir - akhir ini, saya tersihir oleh salah satu lagu dari Train, judulnya Drops of Jupiter. Sebenarnya, itu terinspirasi dari ibunya sang vokalis yang meninggal, dan menganggap kematian ibunya seperti perjalanan ke semesta luar.
Tapi ya, mendalam juga sih. Ada lirik berbunyi, "And did you miss me while you looking for yourself out there" tapi aku suka mengubahnya menjadi, "But you lost me while you looking for yourself out there,"
Kadang - kadang, manusia melihat apa yang ingin mereka lihat, mendengar apa yang ingin mereka dengar, dan merasa apa yang ingin mereka rasakan. Itu naluri awal manusia. Walaupun kenyataannya sangat berbeda, toh, manusia suka berbohong pada diri sendiri.



No comments:

Supported by CoreBlogging
Back to Top